Kebiasaan buruk remaja

sekarang di indonesia semua remaja hampir sudah mengenal rokok. bahkan gua pernah liat anak SD pun udah ngeroko . gua pikir ini hal yang gawat , gimana mau maju kalo generasi mudanya udah kaya gini.
kebiasaan buruk remaja indonesia diantaranya sebagai berikut :

-Merokok di usia dini.
Rokok adalah benda yang dapat merusak tubuh. tapi masih aja orang yang bilang "gak ngerokok gak jantan" gua bingung yang sebenernya dia pikirin di saat bilang kaya gitu itu apa. masa kalo mau jantan harus merusak tubuh sendiri. gua juga binggung di  bungkus rokok itu kan udah ada tulisan bahaya rokok, tapi kenapa masih ada aja orang yang beli ya? .apa dia seneng ngerusak diri sendiri.. buat yang baca semoga anda bukan perokok karna perokok itu merugikan orang banyak .

- Pake narkoba dan minum miras
Narkoba adalah narkotika yang di larang karna bisa menghilangkan kesadaraan diri. selain di larang narkoba juga haram . bahkan baru baru ini gara gara narkoba , pejalan kaki tewas di tabrak supir yang pakai narkoba. narkoba ngerusak masa depan lo. mari berkarya tanpa narkoba.
miras , minuman keras yang bisa memabukan . bahkan ada anak bunuh orang tua nya gara gara mabuk miras. jadi sebaiknya jauhilah narkoba dan miras.

- Sex bebas
Sex bebas di kalangan anak muda jaman sekarang sudah diangap hal yang biasa. padahal itu membahayakan diri mereka sendiri. karna mereka bisa terkena hiv/aids. dan penyakit itu belum ada obat nya. lagi pula seandainya anda memperawani atau diperawani , coba fikirkan nasib calon suami/istri anda. gua fikir laki laki yang udah gak perjaka gak pantes ngedapetin perempuan yang masih virgin. dan  juga sebalik nya.

- Suka sekali film biru
Dengan kemajuan teknologi dan internet. mudah sekali mengakses situs xxx dan mendownload nya. di sekolah , rumah dan dimana saja. bisa kita lihat banyak remaja yang sedang duduk manis menikmati film hot tersebut. inilah yang menyebab kan sex bebas dan perkosaan di indonesia kita ini meningkat jumlah nya..

- Suka membolos
membolos sudah dianggap biasa oleh sebagian anak sekolah di indonesia. padahal membolos merugikan diri mereka sendiri. bahkan ada temen gua yang pernah membolos sekolah hampir 1 semester walaupun akhirnya dia di keluarkan dari sekolah.
nah mulai dari sekarang buat anak remaja remaja indonesia jauhi kebiasaan di atas. gaul boleh boleh aja, tapi anak gaul juga ga perlu pakai semua itu buat jadi gaul. mulai lah berkarya .

-Teknologi Seluler  berlebihan
 
Apapun sukanya yang jelas SMS ama telepon gak lepas dihari-harinya. Sepenggal kalimat itu rasanya cocok untuk dikaitkan dengan kehidupan remaja sekarang. Sejumlah layanan gratis dari berbabgai provider  telah mengubah tatanan komunikasi dan interaksi mereka. Demikian juga dengan kelayakan dan kegunaannya pun diukur  dengan kondisi hati. Simpulan sementaranya ada waktu lebih dari 15 menit kadang habis untuk sms atau teleponan dari 24 jam waktu yang ada serta ada pengeluaran 7,15%  dari pengeluaran skala individu untuk per minggunya. Artinya mendekati survie pengeluaran para perokok pada tahun 2010 yang tembus 10% pengeluaran rumah tangga disumbangkan oleh Konsumsi rokok. (survie tedi).

-Nonton

Kegiatan ini juga menyumbangkan waktu luang yang begitu lumayan untuk sinetron pendek dengan durasi 1 – 1,5 jam setiap hari. Akibatnya lupa buat PR, nyuci piring, ngepel, tak sadar ortu udah pulang kerja jadi korban sinetron donk. Muncul juga budaya klasik kok kehidupanku sama seperti dalam scenario sinetron. Unsure psikologis hendak meranut dalam pikiran terkadang dibawa sampai ruang kelas belajar.  Akan tetapi sisi positifnya juga begitu besar apabila mereka mampu untuk memposisikan diri dengan baik.

-Keluyuran

Biasanya hal ini dilakukan sepulang sekolah. Beralih alasan buat tugas sama teman. Nyatanya tugas mematai si doi pulang diantar sama siapa. Entar buat laporan via sms “doimu jalan sama itu”. Disamping itu juga ada berbagai tindakan yang tidak layak dilakukan oleh seorang pelajar dari segi keselamatan dan hemat energy (bagi keluyuran use BBM).

- Jejaring sosial

Habis waktu, habis biaya, habis mindset gara-gara mikiran perkembangan akun FB, Twiter, selalu kepikiran udah berapa pertemanan saya, apa status teman saya, dan lain-lain. Sampai-sampai nama menteri pendidikan tidak tahu siapa namanya (apalagi para ilmuan asli Indonesia yang sekarang di luar negeri). Mengerikan sungguh perilaku generasi sekarang ini. Akan tetapi jejaring komunikasinya sudah sampai ke Seoul bahkan ke lintas benua.

 -Belanja pendidikan minim

Umumnya belanja pendidikan kalau sudah terpaksa karena kegagalan menyelesaikan tugas jadi beli buku. Bukan kesadaran untuk benar-benar tahu. Kebanyakan belanja kuliner atau sekunder needs. Apalagi merancang investasi keterampilan atau skill individu mendampingan pencapaian masa depan. Seperti kursus bahasa, Komputer, keterampilan sikap, dan lain-lain masih belum tumbuh dengan signifikan.

- Kurang paham kultur

Orang besar dimasa mendatang ialah orang yang mencintai dan membudayakan kebudayaan dimana ia dilahirkan. Kata   mutiara para tokoh dunia juga berkata demikian. Kenyataanya kita lupa selaku generasi muda akan kekayaaan dan keragaman budaya kita sendiri. Mengapa hal ini lentur dari kita. Sebab kita coba bandingkan dengan Negara kelas Korea Selatan. Dimana akses generasi mudanya selalu disandungkan dengan akar karya dalam negeri mulai dari akses internet hingga aliran musik sekalipun. Bukan berarti dari luar di larang masuk. Kita masih lemah untuk memahami karya bangsa dan keragaman kita yang penuh warna-warni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hy friend